BOLMONG_ Aktivitas tambang emas di wilayah Potolo, Desa Tanoyan Selatan, Kecamatan Lolayan, kembali dikeluhkan warga. Sejumlah lahan pertanian rusak akibat tertimbun lumpur yang diduga berasal dari aktivitas tambang di sekitar lokasi tersebut.
Salah satu warga terdampak, Munalfri Lolung, warga Desa Tungoi Satu, menyampaikan rasa kecewa dan kekesalannya. Ia mengaku lahannya yang selama ini menjadi sumber penghidupan kini rusak parah dan tidak bisa lagi digarap.

“Lahan kami rusak dan tidak bisa ditanami lagi. Lumpur menutupi semuanya, dan sampai sekarang belum ada ganti rugi dari investor tambang,” ungkap Munalfri Lolung dengan nada kesal, Senin (27/10/2025).
Menurut Munalfri, sebelum ada aktivitas tambang, lahan miliknya dan warga sekitar sangat produktif. Namun, sejak beberapa bulan terakhir, aliran lumpur dari area tambang terus mengalir hingga merusak lahan warga.

Warga berharap pemerintah daerah bersama pihak terkait segera meninjau lokasi dan mengambil langkah tegas terhadap para investor tambang yang beroperasi di wilayah tersebut.
“Kami tidak menolak tambang, tapi jangan sampai kami yang jadi korban. Kami hanya ingin keadilan dan hak kami diperhatikan,” tegas Munalfri.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak menuntut berlebihan, hanya meminta adanya pertanggungjawaban dan penyelesaian yang adil dari pihak investor maupun pemerintah terkait.
“kami butuh kejelasan dan tanggung jawab. Jangan dibiarkan begitu saja, kami ingin ada penyelesaian agar lahan kami bisa digunakan lagi,” tambahnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak investor tambang maupun pemerintah Kecamatan Lolayan belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan warga. (SB/Tim)













