Manado – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sulawesi Utara (Sulut) terus berinovasi menghadapi tekanan inflasi yang kerap menghantam daya beli masyarakat. Sejumlah penggiat UMKM menyampaikan kiat-kiat utama yang dapat diterapkan agar usaha tetap bertahan dan berkembang di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan.
John Pahu, penggiat perbankan untuk UMKM, menegaskan bahwa manajemen keuangan yang disiplin menjadi kunci pertama.
“UMKM harus benar-benar memantau arus kas dengan ketat. Prioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan esensial dan siapkan dana darurat agar bisnis bisa bertahan saat kondisi keuangan tidak menentu,” ujarnya.
Sementara itu, dari sisi operasional, Ansye Lucas, owner Rumah Terpadu UMKM Indonesia, menekankan pentingnya menjaga hubungan dengan pemasok.
“Negosiasi dengan pemasok dapat membantu mendapatkan harga bahan baku yang lebih kompetitif. Selain itu, diversifikasi produk dengan paket hemat atau layanan tambahan juga penting untuk menarik lebih banyak pelanggan,” jelasnya. (25/9)
Dari perspektif teknologi, Sandy Takarendengan yang bergerak di bidang IT UMKM Sulut, menilai digitalisasi menjadi senjata ampuh.
“Optimalisasi e-commerce dan platform digital akan memperluas jangkauan pasar. UMKM juga perlu fokus pada produk terbaik dan menghilangkan produk yang kurang laku agar biaya operasional bisa ditekan,” ungkap Sandy.
Strategi pemasaran pun tak kalah penting. Ketua Umum UMKM Kawanua Sulut, Joice Egam, menggarisbawahi bahwa loyalitas pelanggan adalah aset berharga saat ekonomi sulit.
“UMKM perlu membangun hubungan yang lebih kreatif dan inovatif dengan pelanggan. Menjaga pelanggan setia lebih efisien daripada mencari pelanggan baru di tengah inflasi,” kata Joice.
Sejalan dengan itu, Ansye Lucas menambahkan bahwa peningkatan pelayanan harus menjadi prioritas.
“Pelayanan terbaik akan menjaga daya saing dan loyalitas pelanggan.
Selain itu, diversifikasi sumber pendapatan serta mengikuti pelatihan manajerial juga wajib dilakukan agar pelaku UMKM lebih siap menghadapi dinamika ekonomi,” tambahnya.
Dengan kiat-kiat tersebut, pelaku UMKM di Sulut diharapkan mampu menurunkan dampak inflasi sekaligus meningkatkan daya saing. Langkah strategis ini bukan hanya untuk menjaga ketahanan usaha, tetapi juga memperkuat kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. ***