SuaraBogani.com__Bolaang Mongondow Raya – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, komunitas Pecinta Alam (PA) se-Bolaang Mongondow Raya (BMR) tengah mempersiapkan kegiatan tahunan yang sarat makna: pengibaran bendera merah putih di puncak Gunung Ambang. Agenda yang dijadwalkan berlangsung pada 16–17 Agustus 2025 ini akan dipadukan dengan aksi bersih-bersih gunung, sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian alam.
Ketua Panitia, Kelvin Rengki, berharap Kegiatan ini akan terus berjalan di tahun-tahun berikut dan menjadi simbol perpaduan antara semangat nasionalisme serta kecintaan pada lingkungan.
“Kami ingin setiap peringatan 17 Agustus menjadi momen refleksi, bahwa kemerdekaan juga berarti merawat warisan alam,” ujar Kelvin..

Persiapan telah dimulai sejak awal Agustus. Panitia telah Menghubungi Sangadi Desa Bongkudai Baru dan Pihak BKSDA. Upacara pengibaran bendera dijadwalkan berlangsung pukul 08.00 WITA, dengan latar panorama pegunungan yang akan menambah kekhidmatan momen tersebut.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Aliansi Komunitas dan Organisasi Pecinta Alam se-BMR, yang melibatkan puluhan kelompok, di antaranya KMPA Maleo, KMPA Bogani, HPPA Biosfer, GMPA Go Green, GMPA Edelweis, Kesan Ornithoptera, KSAT Kotamobagu, KSPA Modayag, Sylva Indonesia UDK, Himapro Kehutanan UDK, Manguni Green Community, Singgolong Explore, KPAT Atlantic, MPA Wallacea, Gerspala, KSPA Adventure, Celebes Camp BMR, Anoa Rental Camp, dan KPA Gurilas Kotamobagu.
Gunung Ambang, yang berada di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dipilih karena keindahan alamnya. Sekretaris Panitia, Acil Taulama, menuturkan bahwa kesuksesan persiapan tak lepas dari kekompakan semua pihak.
“Sejak awal kami berbagi tugas, mulai dari koordinasi teknis pendakian, distribusi logistik, komunikasi dengan seluruh komunitas. Hingga pendaftaran ditutup, terdapat beberapa komunitas yang mendaftar. Kami optimis kegiatan ini akan berjalan sesuai rencana,” tutup Acil.
Bagi para pecinta alam di BMR, mengibarkan merah putih di Gunung Ambang bukan sekadar ritual tahunan, melainkan pesan kuat bahwa kemerdekaan harus dirayakan dengan aksi nyata menjaga bumi.














