Pulau Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, menjadi pusat perhatian setelah Gunung Ruang meletus pada Kamis (18/4).
Dampaknya terasa luas, termasuk terhadap Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Ulu Siau Bangun yang berada di sana.
Tim SAR gabungan segera bergerak untuk mengevakuasi sejumlah narapidana dan pegawai Lapas.
Kepala Basarnas Manado, Monce Brury, mengonfirmasi bahwa sebanyak 17 narapidana dan 11 pegawai Lapas dievakuasi.
Evakuasi dilakukan dengan menggunakan kapal SAR milik Basarnas Manado.
Proses evakuasi ini diutamakan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga yang dievakuasi.
Para narapidana yang dievakuasi akan dipindahkan ke Lapas Bitung.
Kapal SAR sandar di Pelabuhan Bitung untuk menjemput warga binaan Lapas Ulu Siau Bangun.
Selain itu, dalam upaya evakuasi ini, Tim SAR gabungan juga menyediakan bantuan darurat dan fasilitas pengungsian untuk memastikan kenyamanan para evakuasi.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyatakan bahwa setidaknya empat kapal akan dikerahkan untuk mengevakuasi warga di Pulau Tagulandang yang terdampak erupsi Gunung Ruang.
Kapal-kapal tersebut termasuk satu Kapal Perang RI (KRI), dua kapal ferry, dan satu kapal milik Basarnas.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa empat kapal tersebut siap mendukung proses evakuasi.
Kepala BNPB juga akan meninjau langsung proses tanggap darurat dan evakuasi ke Sulawesi Utara untuk memastikan langkah-langkah penanganan bencana sesuai dengan kebutuhan. ***