SuaraBogani.com__Tren #KaburAjaDulu telah menjadi fenomena viral di kalangan generasi muda Indonesia, mencerminkan keinginan mereka untuk mencari peluang yang lebih baik di luar negeri. Tagar ini digunakan untuk mengekspresikan aspirasi dan frustrasi terhadap kondisi dalam negeri, terutama terkait keterbatasan peluang kerja dan pendidikan. Berdasarkan data dan diskusi yang berkembang, berikut adalah beberapa negara tujuan favorit bagi pemuda Indonesia yang mempertimbangkan untuk “kabur” ke luar negeri:
Hong Kong–Hong Kong menjadi salah satu destinasi utama bagi pekerja migran Indonesia. Data dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat bahwa sepanjang Januari hingga November 2024, sebanyak 92.836 pekerja migran Indonesia resmi bekerja di Hong Kong. Sebagian besar dari mereka bekerja di sektor informal, seperti asisten rumah tangga. Hong Kong menawarkan gaji yang kompetitif dan lingkungan kerja yang dinamis, meskipun tantangan seperti biaya hidup tinggi dan perbedaan budaya tetap ada.
Taiwan–Taiwan juga menjadi tujuan populer bagi pemuda Indonesia, terutama bagi mereka yang mencari peluang di sektor manufaktur dan perawatan. Sepanjang periode yang sama pada tahun 2024, sebanyak 79.031 pekerja migran Indonesia tercatat bekerja di Taiwan. Pemerintah Taiwan secara aktif merekrut tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai posisi, menawarkan pelatihan dan kesempatan pengembangan keterampilan.
Malaysia–Kedekatan geografis dan kesamaan budaya menjadikan Malaysia sebagai pilihan menarik bagi pemuda Indonesia. Sebanyak 43.833 pekerja migran Indonesia bekerja di Malaysia selama Januari hingga November 2024. Sektor perkebunan, konstruksi, dan jasa menjadi bidang utama yang menyerap tenaga kerja Indonesia. Namun, isu terkait perlindungan tenaga kerja dan persaingan dengan pekerja lokal menjadi tantangan yang perlu diperhatikan.
Jepang–Jepang menawarkan peluang kerja di sektor formal dengan standar gaji yang tinggi. Pada tahun 2024, sebanyak 11.758 pekerja migran Indonesia bekerja di Jepang, terutama di sektor perawatan lansia dan manufaktur. Program magang dan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jepang memfasilitasi penempatan tenaga kerja terampil. Namun, kemampuan bahasa dan adaptasi budaya menjadi prasyarat penting bagi mereka yang ingin bekerja di Jepang.
Korea Selatan–Korea Selatan menjadi tujuan bagi pemuda Indonesia yang tertarik bekerja di sektor manufaktur dan perikanan. Sebanyak 9.870 pekerja migran Indonesia tercatat bekerja di Korea Selatan sepanjang 2024. Program Employment Permit System (EPS) memungkinkan tenaga kerja asing bekerja secara legal di Korea Selatan dengan persyaratan tertentu, termasuk kemampuan bahasa Korea.
Singapura–Singapura menawarkan peluang kerja di sektor jasa dan teknologi informasi. Sebanyak 9.739 pekerja migran Indonesia bekerja di Singapura selama periode Januari hingga November 2024. Lingkungan kerja yang modern dan multikultural menjadi daya tarik utama, meskipun biaya hidup yang tinggi menjadi pertimbangan penting bagi para pencari kerja.
Jerman–Jerman menjadi tujuan bagi pemuda Indonesia yang mencari peluang pendidikan dan karier di bidang teknik dan kesehatan. Program Ausbildung dan kebutuhan tenaga kerja di sektor kesehatan membuka pintu bagi tenaga kerja asing. Namun, persyaratan bahasa Jerman dan kualifikasi tertentu menjadi tantangan yang harus dipenuhi.
Australia–Australia menawarkan peluang pendidikan dan kerja bagi pemuda Indonesia. Banyak mahasiswa Indonesia melanjutkan studi di Australia dengan harapan mendapatkan pekerjaan yang layak setelah lulus. Selain itu, sektor pertanian dan hospitality sering merekrut tenaga kerja asing untuk posisi sementara.
Amerika Serikat–Amerika Serikat menjadi impian bagi banyak pemuda Indonesia yang ingin mengejar karier di bidang teknologi, akademik, dan profesional lainnya. Peluang beasiswa dan pekerjaan di perusahaan multinasional menjadi daya tarik utama, meskipun proses imigrasi dan persaingan yang ketat menjadi tantangan tersendiri.
Italia–Italia mungkin tidak sepopuler negara-negara lain dalam daftar ini, namun sebanyak 3.177 pekerja migran Indonesia bekerja di Italia sepanjang 2024. Sektor yang diminati antara lain jasa dan industri kreatif. Bahasa dan adaptasi budaya menjadi tantangan, namun pengalaman bekerja di negara dengan warisan budaya yang kaya ini menawarkan kepuasan tersendiri.
Meskipun banyak negara menawarkan peluang menarik, pemuda Indonesia yang mempertimbangkan untuk “kabur” ke luar negeri harus mempersiapkan diri dengan matang. Kemampuan bahasa, keterampilan yang relevan, dan pemahaman tentang budaya serta regulasi negara tujuan menjadi kunci sukses.
Selain itu, penting untuk mengikuti prosedur resmi dan legal untuk menghindari masalah di kemudian hari. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dan mengikuti prosedur yang benar jika ingin bekerja di luar negeri, mengingat banyaknya kasus pelanggaran keimigrasian yang melibatkan WNI di luar negeri…