BOLMONG_ Di momen lebaran Idul Fitri tinggal beberapa hari ini, penuh dengan keceriaan, sebuah kegiatan tradisional di Desa Tungoi, Kecamatan Lolayan, Humu Londa, menjadi sorotan utama.
Para warga desa sibuk memenuhi pesanan kacang goyang tradisional yang menjadi favorit masyarakat setempat.
Dengan menggunakan alat-alat tradisional dan bahan-bahan sederhana seperti kacang tanah dan gula putih yang dicampur dengan pewarna alami, proses pembuatan kacang goyang tradisional pun menjadi ritual tahunan yang selalu dinanti-nantikan.
“Dalam setiap langkah pembuatan, kami menggunakan alat-alat yang sudah ada sejak nenek moyang kami. Ini bukan sekadar membuat camilan, tapi juga menjaga warisan budaya kami,” ungkap jamaludin Daliian warga desa yang terlibat dalam proses pembuatan kacang goyang. (27/03/2024)
Tak hanya menjadi bagian dari tradisi lokal, kacang goyang tradisional dari Desa Tungoi juga telah menarik minat dari desa tetangga, Kelezatan dan keunikan kacang goyang ini telah menjadikannya sebagai salah satu produk unggulan yang mendapat tempat di hati para pecinta kuliner tradisional.
Dalam hal ini, keahlian Humu juga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. Setiap momen lebaran, pendapatan dari hasil pembuatan kacang goyang tradisional menjadi sumber penghasilan tambahan yang sangat dibutuhkan oleh papa Wina sapaan akrab.
Dengan demikian, rahasia di balik kacang goyang tradisional pun terungkap, membawa cerita kearifan lokal yang terus dijaga dan dilestarikan melalui sebuah camilan yang sederhana namun sarat akan makna dan kenangan. (WA)